Jumat, 20 Juni 2008

Mahasiswa Gelar Aksi Solidaritas Kematian Maftuh

Jumat, 20 Juni 2008 17:23 WIB
JAKARTA, JUMAT - Kematian Maftuh Fauzi, mahasiswa Universitas Nasional (UNAS) yang menjadi korban penyerangan aparat kepolisian di Kampus UNAS, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu menimbulkan duka mendalam. Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi mendatangi Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Pusat, Jumat (20/6), tempat pria yang akrab disapa Sader ini menghembuskan nafas terakhir.

Dengan membawa poster bertulis 'Turut Berduka Atas Meninggalnya Pejuang UNAS', para mahasiswa yang berasal dari beberapa perguruan tinggi seperti Mpu Tantular, UNAS, UIN, UBK, UKI, dan beberapa mahasiswa dari Yogyakarta terus berorasi menyerukan keprihatinanya di salah satu pintu masuk RSPP.

Cepi, salah satu mahasiswa UNAS yang ikut serta dalam aksi tersebut mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya Maftuh Fauzi. Cepi menuturkan, sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Maftuh telah dirawat di RSPP selama dua hari. Sebelumnya, ia sempat dirawat di Rumah Sakit UKI.

Pasca penyerangan aparat ke Kampus UNAS, Maftuh bersama 30 mahasiswa UNAS lainnya ditahan di Polres Jakarta Selatan. Akibat penyerangan tersebut, Maftuh berada dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.Mahasiswa yang berdomisili di Jalan Danau Tempe III No 241 RT 8/ RW 6 Sukmajaya Depok Timur itu mengalami kebocoran pada dahinya dan luka di bagian dalam otak dan tulang rusuknya.

Setelah mendapat jahitan, korban masih harus ditahan selama sembilan hari di Polres Jakarta Selatan.Tiga hari setelah dibebaskan, tepatnya pada 5 Juni, korban dirawat di RS UKI. Pihak dokter yang menanganinya saat itu mengatakan pembuluh darah bagian otaknya pecah. Berselang seminggu, korban pun dipindahkan ke RSPP. Namun nyawanya tak tertolong.

Tidak ada komentar: