Jumat, 28 Oktober 2011

Hujan Di Sumsel, Datang di Jemput, Sudah Datang Di Tendang

 Masih ingat kejadian musim asap yang menyelimuti Sumsel pada saat kemarau beberapa minggu kemarin, dampak dari Pembakaran Hutan dan lahan oleh perusahaan HTI dan Sawit? Untuk menginggatnya kalian dapat baca disini.

Musim Asap telah membuat pemerintah Sumatera selatan bagai cacing kepanasan karena jika ini terus berlangsung,SEA GAMES yang Cuma berlangsung 10 hari itu, akan terganggu. Untuk itu diputuskan agar di buatlah hujan buatan yang dananya menggunakan uang Rakyat sebesar 10 Milyar. Sedangkan perusahaan pembakar tidak sedikitpun tersentuh oleh Hukum. *hanyaadadiindonesia

Kini Asap tak lagi menyelimuti Sumsel, hujan yang terjadi secara alami (not Buatan) di Bumi Sriwijaya telah membawanya pergi ke ujung sumatera. Yang tersisa hanya tinggal Penyakit ISPA yang diderita oleh 17.000 orang, di dominasi oleh masyarakat kelas menengah kebawa, tanpa sedikitpun tanggung jawab pemerintah dan perusahaan pencipta musim asap tersebut untuk memulihkan kesehatan mereka.

Datangnya hujan yang pada beberapa Minggu lalu sangat diharapkan sampai dengan harus di “jemput” secara paksa. Sekarang telah dianggap petaka bagi Propinsi Sumsel Khususnya Kota Palembang yang pada tanggal 11 Nopember nanti akan menjadi tuan rumah Sea Games.

Wajar jika Pemerintah menganggap kedatangan musim hujan merupakan sebuah petaka, apalagi dengan kondisi menjelang SEA GAMES, karena menurut Data yang di rilis oleh WALHI Sumsel, Propinsi sumatera selatan  merupakan daerah yang selalu mencatatkan dirinya sebagai salah satu Propinsi di Indonesia yang menjadi langganan Banjir.

Selama dua tahun terakhir 2009 – 2010 bencana ekologi banjir di sumsel mengalami peningkatan, di tahun 2009 bencana banjir hanya terjadi 48 kali sedangkan pada tahun 2010 meningkat menjadi 102 kali.

Banjir yang terjadi disebabkan oleh kerusakan Lingkungan di wilayah ULU (DAS MUSI) dari total luas 6,7 juta Hektar yang kini kondisinya masih baik, hanya sekitar 800.000 Ha. Sisanya, telah berubah menjadi wilayah Industri Pertambangan, Perkebunan Kelapa sawit, Hutan tanaman Industri dan Ilegal Logging.

Bencana banjir inipun diperparah oleh kerusakan lingkungan di wilayah Ilir khususnya di Palembang. Menjelang Sea Games banyak terjadi peralihan fungsi kawasan seperti RTH dan rawa rawa yang selama ini berfungsi sebagai daerah tangkapan Air, telah berubah (dirusak) fungsi Menjadi gedung gedung tinggi Seperti Hotel, Café, Mall dan venues Olah raga. Khusus dalam hal perusakan rawa, hal yang paling besar terjadi saat ini adalah di timbunnya Puluhan Hektar rawa di jakabaring menjadi Venues Venues Sea Games artinya ketika hujan menguyur Palembang khususnya di jakabaring (komplek SEA GAMES)air yang turun akan merebut wilayahnya kembali ( banjir) .

Ketakutan Pemerintah akan datangnya Hujan dan banjir saat SEA GAMES, membuat Pemerintah Sumatera Selatan gelap mata dan tidak mensyukuri berkah yang di berikan tuhan didalam setiap hujan yang turun, seperti yang Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS. Qaaf: 9).

Sehingga Pada dua hari yang lalu (26/10) Gubernur sumsel, Alex Noerdin menginstruksikan kepada pihak Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPPD) Sumsel untuk meminta Pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang kemarin bertugas mendatangkan Hujan di Sumsel. sekarang diminta untuk mengusir HUJAN, harapannya agar  penyelenggaraan SEA GAMES nanti dapat berjalan dengan sukses tanpa halangan dan permasalahan.

Tindakan mengusir hujan karena takut Banjir menyerang saat SEA GAMES berlangsung, adalah tindakan yang tidak akan menyelesaikan akar dari persoalan karena sesungguhnya Hujan adalah berkah sedangkan banjir adalah sebuah dampak dari rusaknya Lingkungan Hidup yang sebenarnya disebabkan oleh kebijakan pemerintah sumsel sendiri yang tidak pernah pro terhadap Lingkungan Hidup. Hal ini dapat disamakan dengan pepatah “ Buruk Rupa Cermin di Belah”.

Rabu, 26 Oktober 2011

16 Hari Menjelang SEA Games, Kami (Tidak) Bangga

16 Hari menjelang event olahraga terbesar ASEAN dibuka, apa yang terjadi di kota ini, Kota dengan penduduk yang mencapai 1,6 juta jiwa yang di belah oleh sebuah sungai terpanjang di Pulau Sumatera yaitu Sungai Musi.
1319605064983628421 Pagi ini seperti biasa tepat pukul 8.30 pagi, ku tinggalkan rumah untuk berangkat menuju tempat aku biasa beraktifitas sehari hari yaitu sebuah lembaga non profit yang pada 15 oktober lalu tepat berusia 31 Tahun. Jarak rumahku dengan tempat ku bekerja sebenarnya tidak terlalu jauh Kurang lebih 5 Km. Tapi sejak hampir 2 tahun terakhir ini, tepatnya menjelang kota ini menjadi tuan Rumah SEA GAMES jarak yang dekat itu pun terasa jauh, dijauhkan oleh kemacetan yang selalu muncul menghiasi jalan jalan protokol yang ada di dalam kota ini.
Mungkin bagi orang yang biasa tinggal di pulau jawa khususnya Jakarta, hal hal seperti kemacetan ini sudah biasa mereka hadapi, dan bisa jadi mereka enjoy aja sambil berkata ”so what gitu loh”. Tapi bagi kami ini hal yang sangat membosankan. Dan bisa jadi jika ini terus terjadi maka banyak ”wong kito” yang menghabiskan masa tuanya di jalanan.. Oh tidak, Oh yes , Oh No .. teriak ku dalam hati ketika membayangkan masa tua ku nanti.
Lamunan jalanan ku yang amburadul itupun terhenti, ketika kulihat alat pengukur bahan bakar yang ada di Sepeda Motor ku, jarak antara jarum penunjuk dan garis merah hanya setebal lidi korek api. Tanpa pikir panjang, aku langsung menarik tali gas motorku sekencang mungkin… Brum .. brum tos… crot… sepeda motorku pun berlalu dari lorong yang satu ke lorong yang lainnya . Tapi apa daya sekencang apa pun kutarik tali gas motorku, kecepatannya masih tidak dapat melebihi kecepatan motornya simoncelli dan sudah pasti juga aku tidak akan senasib dengan simoncelli (aku turut berduka atas kematiannya), yaitu tidak bisa lebih dari 60 Km/jam.
Sebentar lagi aku akan sampai di salah satu SPBU yang berada di persimpangan lampu merah yang di atasnya ada Fly Over satu satunya di Kota palembang. Dimana pemiliknya adalah orang nomor dua yang ada di Kota empek empek. Akan tetapi betapa terkejutnya aku, ternyata didepan ku berada saat ini, terdapat barisan panjang kendaraan bermotor baik roda 8,4,3 dan 2, mirip dengan gerbong kereta api milik PTBA yang setiap harinya hilir mudik menarik 40 gerbong batubara yang panjangnya lebih dari 1 Km, dari Kabupaten Muara Enim menuju Kota Palembang. Sedang antri untuk mendapatkan bahan bakar baik bensin maupun solar.
Oh Tidak… Teriak ku histeris (sambil tangan, kuletakan di Kepala) tapi hanya berani dalam hati, karena aku sadar jika jeritan ini kulakukan beneran, pasti seantaro palembang ini akan mendengarnya bagai harimau yang sedang mengaum menunjukan daerah kekuasaannya Aummmm…. Aummm… Guk guk.., heheh.
Nyanyian Ayu ting ting yg berjudul Alamat palsu pun segera ku dendangkan ”..kemana.. Kemana.. Kemana..” ya kemana lagi aku harus mencari bahan bakar Bensin untuk memberikan nafas kehidupan kepada satu satunya motor milik ku. karena aku yakin, jikapun aku harus pindah mencari SPBU lain, aku pasti akan menemui hal yang sama dengan SPBU ini atau bisa jadi POM bensinya tutup karena stock BBM mereka habis. Pikiran ku mulai menerawang membayangkan beberapa kejadian 2 hari lalu, seandainya kemarin aku jadi membeli sepeda pasti gak akan seperti ini, tapi apa mau dikata uang ku gak cukup untuk membeli sepeda yang harga termurahnya saja harus dibayar dengan ” Satu batang” uang ratusan ribu rupiah.. Oh nasib… susahnya hidup dan mencari uang di negeri yang setengah gagal dan dipimpin para Koruptor.
Mau tidak mau.. aku harus rela membuang waktu ku untuk masuk dalam barisan para pencari BBM ini. Singkat waktu 30 menit telah berlalu, akhirnya aku berada di posisi terdepan dalam barisan ini.. kutarik nafas panjang panjang sambil berkata ”Alhamdulillah yah..” akhirnya Tangki Motorku penuh. seperti biasa dengan kondisi tangki seperti ini 4 atau 5 hari kedepan baru aku mengulang mendatangi SPBU ini. Eitt … STOP !! aku tahu apa yang ada di benak kalian (pembaca), kalian pasti mau memuji betapa hematnya motorku. iYa kan ?. tapi aku mohon (sambil mendekapkan kedua tangan di depan dada dan diikuti dengan mimik wajah yang memelas) jangan membuat aku melayang tinggi dengan pujian kalian. Aku belum pantas untuk mendapat pujian dan sanjungan ini. Karena sebenarnya bukan mesin kendaraanku yang hemat tapi karena motor ini aku gunakan hanya untuk pergi dan pulang dari tempatku beraktifitas sehari hari.. selebihnya jika aku pergi ketempat lain aku selalu menumpang kendaraan umum atau meminjam kendaraan temanku yang lain dan tak lupa juga untuk mengajak si empunya kendaraan untuk pergi menemaniku. (mengoptimalkan dan mengefektifkan fungsi kendaraan yang bisa dinaiki oleh 2 orang adalah program Hemat energi paling Efektif).
————————————————————–
Sampai lah aku di tempatku kerja… diatas meja sudah terdapat 3 tumpuk surat kabar lokal maupun Nasional, dan mataku pun tertuju untuk membaca Headlines salah satu surat kabar Lokal yang merupakan member dari gramedia. Tertulis besar judul berita ” Pengusaha SPBU Ancam Tutup” rasa penasaran ku pun makin menjadi dan aku pun tak akan lama menahan rasa penasaran untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
TERNYATA, apa yang terjadi saudara saudara.. .?? terjadi kelangkaan BBM di Sumatera Selatan khususnya Kota palembang.
1319605343532277003 Wadaw .. ternyata inilah yang menyebabkan peristiwa yang aku alami tadi dan memaksa aku untuk mengaum di pagi hari bolong. ”Ternyata Antrian panjang kendaraan di SPBU dan menyebabkan kemacetan panjang di jalan sekitar SPBU tersebut akibat dari ini toh”.. kataku dalam hati.
Ku teruskan membaca berita koran ini dan inti berita yang aku dapat adalah BBM langka karena pasokan yang dikirim oleh Pertamina tidak dapat mencukupi kebutuhan BBM kendaraan milik masyarakat Sumatera selatan dan sekitarnya terkhusus BBM jenis Solar. Dan hal ini menurut pihak pertamina karena tidak ada koordinasi yang di lakukan oleh Gubernur Sumatera selatan kepada Pertamina untuk meminta penambahan kuota pasokan BBM di Sumsel menjelang SEA GAMES ini, selain itu juga menurut Pertamina jatah atau kuota BBM yang ditetapkan oleh pemerintah untuk Sumatera selatan sudah mulai menipis. (Dalam tulisan lain nantinya, aku akan tuliskan beberapa fakta penyebab Kelangkaan dan quota BBM ini cepat menipis padahal Sumsel negeri kaya Energi)
SEA GAMES lagi SEA GAMES lagi ah.. betapa banyak kerugian yang kami masyarakat Sumatera selatan alami baik social, ekonomi dan Budaya karena kegiatan yang hanya berlangsung sekitar 10 hari ini 11-21 nopember 2011. Omong Kosong apa yang dikatakan pemerintah Pusat maupun daerah Sumatera selatan atau kota Palembang jika SEA GAMES dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan Rakyat di Sumatera Selatan. Ini Buktinya ¿?
Hei tapi tunggu dulu, sebelum aku menuliskan beberapa Bukti tentang Kerugian dan tragedi tragedi yang kami, masyarakat Sumsel alami menjelang SEA GAMES ini mohon kiranya saat membaca nya nanti kalian dapat mengunakan seluruh kemampuan otak kanan, kiri, depan belakang kalian ya…ya ya..biar masuk akal bukan penjara, berikut beberapa catatan ku :
  1. Hilangnya Ruang Terbuka Hijau publik dan Lahan rawa yang mencapai ratusan Hektar karena dibangun dan dialih fungsi menjadi kawasan Private seperti Hotel, cafe, mall dan venues. Masalah ini sudah aku tuliskan disini 1319605539832215350

  2. Kelangkaan Air bersih yang dialami 17.000 KK lebih di Palembang karena air nya dialihkan untuk memenuhi kebutuhan venues SEA GAMES seperti Kolam renang, danau, dan wisma atlet dll,

  3. Byar Pet listrik yang satu harinya bisa mencapai 10 Kali, karena banyaknya daya yang digunakan untuk memasang serta menerangi Venues Venues SEA GAMES yang baru di buat maupun telah jadi. Hal ini merugikan industri rumah tangga dan masyarakat sumsel secara keseluruhan ditambah dengan tidak adanya Kompensasi yang diberikan oleh PLN atas pemadaman tersebut dan malah naasnya menurut keterangan masayarakat mereka harus membayar rekening lebih mahal dari biasanya karena kejutan kejutan yang dibuat oleh Byar pet tersebut membuat meteran pengukuran daya berjalan dengan Sangat cepatnya.

  4. Puluhan Kilometer Trotoar yang merupakan Hak hak Masyarakat Palembang khususnya Pejalan kaki dirampas. Di jadikan jalan milik kendaraan Bermotor karena pelebaran jalan yang dilakukan Pemerintah kota katanya untuk mengurangi kemacetan. Tapi kenyataannya kemacetan jalan semakin menjadi jadi karena memang menurut para ahli Transportasi dari negeri manapun diatas BUMI ini, serta yang sering di kemukakan oleh WALHI Sumsel bahwa Solusi untuk mengurangi kemacetan jalan bukanlah dengan melebarkan jalan tetapi membatasi kepemilikan kendaraan bermotor dan hal ini bermanfaat juga untuk menciptakan udara bersih di Kota Palembang. Dan pastinya menjaga masyarakat dari serangan penyakit yang diakibatkan oleh buruknya koalitas udara kota Palembang seperti yang terjadi dibulan lalu ada sekitar 7.000 jiwa penduduk Palembang terserang penyakit ISPA.

  5. Penggusuran rumah dan tempat pekerja non formal semakin sering terjadi terkhsus peristiwa yang terjadi kemarin, Puluhan rumah dan Lapak PKL yang berada di 8 Ulu dan di sepanjang jalan A Bastari Jakabaring di Gusur karena SEA GAMES. Kota ini tidak boleh tanpa kumuh dan kotor.

  6. Rencana Pembantaian terhadap ribuan anjing liar yang akan dilakukan pada hari Sabtu (29/10) besok, yang akan dilakukan oleh Pemerintah Sumsel melalui Dinas Peternakan, dengan alasan untuk mengamankan SEA GAMES agar para tamu yang (katanya) akan datang tidak ada yang di gigit anjing.  . Rencana ini mendapat tentangan keras dari banyak Pihak baik nasional maupun tingkat local salah satunya Walhi Sumsel yang menyatakan bahwa rencana pembantaian itu hanya akan menimbulkan masalah baru dan akan semakin meningkatkan populasi anjing anjing tersebut di kemudian hari. Dan seharusnya yang dilakukan pemerintah ádalah dengan melakukan penegakan aturan Undang-Undang No 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan kesehatan hewan. Bukan melakukan Tindakan Praktis dengan cara membantai karena kalo membantai kami masyarakatpun bisa. Dan kalopun mau bantai membantai saran aku “bantai” aja tuh mafia mirip anjing bukan anjing asli hehe

  7. Rencana Pembagian Kondom sebanyak 57.600 kondom secara gratis melalui 200 outlet selama berlangsungnya SEA Games XXVI. kepada Masyarakat atau Para Tamu Sea Games. Katanya agar dapat mencegah menyebarnya penyakit kelamin.hahaha …. Keliatan kali otak dan pikiran Pemerintah baik Pusat Propinsi dan Kota ini mesum dan kotor, dan malah aku berpikir bisa jadi ini berangkat dari pengalaman mereka (pejabat ) selama ini ketika berkunjung atau menjadi tamu di negara luar.
7 Hal (Kerugian dan Tragedi) diatas inilah yang sempat aku catat dalam beberapa waktu menjelang SEA GAMES ini, dan aku yakin bahwa masih banyak lagi yang lainnya yang tidak bisa aku temui atau terlupa aku rekam.. dan untuk itu Ana mohon maaf pada ente sekalian…hehe
Tet tet tet tot tot … suara yang keluar dari HP ku menyadarkan aku untuk berhenti berpikir, menulis cerita hari ini. Ini juga membuat aku mulai merasakan bahwa cacing dalam perutku berdendang, wajar saja karena ketika aku lihat jam di dinding ruang tamu jarumnya sudah menunjukan ke angka 5 Sore. dan sejak pagi sampai sore ini tidak ada segumpal makanan pun masuk kedalam perut.. untuk memberikan hak kepada perutku maka cerita ini aku cukupkan sampai disini saja. (titik) 

Tulisan ini aku Posting juga di kompasiana