16
Hari menjelang event olahraga terbesar ASEAN dibuka, apa yang terjadi
di kota ini, Kota dengan penduduk yang mencapai 1,6 juta jiwa yang di
belah oleh sebuah sungai terpanjang di Pulau Sumatera yaitu Sungai Musi.
Pagi ini seperti biasa tepat pukul 8.30 pagi, ku tinggalkan rumah untuk
berangkat menuju tempat aku biasa beraktifitas sehari hari yaitu sebuah
lembaga non profit yang pada 15 oktober lalu tepat berusia 31 Tahun.
Jarak rumahku dengan tempat ku bekerja sebenarnya tidak
terlalu jauh Kurang lebih 5 Km. Tapi sejak hampir 2 tahun terakhir ini,
tepatnya menjelang kota ini menjadi tuan Rumah SEA GAMES jarak yang
dekat itu pun terasa jauh, dijauhkan oleh kemacetan yang selalu muncul
menghiasi jalan jalan protokol yang ada di dalam kota ini.
Mungkin
bagi orang yang biasa tinggal di pulau jawa khususnya Jakarta, hal hal
seperti kemacetan ini sudah biasa mereka hadapi, dan bisa jadi mereka
enjoy aja sambil berkata ”so what gitu loh”. Tapi bagi kami
ini hal yang sangat membosankan. Dan bisa jadi jika ini terus terjadi
maka banyak ”wong kito” yang menghabiskan masa tuanya di jalanan.. Oh
tidak, Oh yes , Oh No .. teriak ku dalam hati ketika membayangkan masa
tua ku nanti.
Lamunan jalanan ku yang amburadul itupun terhenti, ketika kulihat alat
pengukur bahan bakar yang ada di Sepeda Motor ku, jarak antara jarum
penunjuk dan garis merah hanya setebal lidi korek api. Tanpa pikir
panjang, aku langsung menarik tali gas motorku sekencang mungkin… Brum
.. brum tos… crot… sepeda motorku pun berlalu dari lorong yang satu ke
lorong yang lainnya . Tapi apa daya sekencang apa pun kutarik tali gas
motorku, kecepatannya masih tidak dapat melebihi kecepatan motornya
simoncelli dan sudah pasti juga aku tidak akan senasib
dengan simoncelli (aku turut berduka atas kematiannya), yaitu tidak bisa
lebih dari 60 Km/jam.
Sebentar lagi aku akan sampai di salah satu SPBU yang berada di
persimpangan lampu merah yang di atasnya ada Fly Over satu satunya di
Kota palembang. Dimana pemiliknya adalah orang nomor dua yang ada di
Kota empek empek. Akan tetapi betapa terkejutnya aku, ternyata didepan
ku berada saat ini, terdapat barisan panjang kendaraan bermotor baik
roda 8,4,3 dan 2, mirip dengan gerbong kereta api milik PTBA yang setiap
harinya hilir mudik menarik 40 gerbong batubara yang panjangnya lebih
dari 1 Km, dari Kabupaten Muara Enim menuju Kota Palembang. Sedang antri
untuk mendapatkan bahan bakar baik bensin maupun solar.
Oh Tidak… Teriak ku histeris (sambil tangan, kuletakan di Kepala) tapi
hanya berani dalam hati, karena aku sadar jika jeritan ini kulakukan
beneran, pasti seantaro palembang ini akan mendengarnya bagai harimau
yang sedang mengaum menunjukan daerah kekuasaannya Aummmm…. Aummm… Guk
guk.., heheh.
Nyanyian Ayu ting ting yg berjudul Alamat palsu pun segera ku
dendangkan ”..kemana.. Kemana.. Kemana..” ya kemana lagi aku harus
mencari bahan bakar Bensin untuk memberikan nafas kehidupan kepada satu
satunya motor milik ku. karena aku yakin, jikapun aku harus pindah
mencari SPBU lain, aku pasti akan menemui hal yang sama dengan SPBU ini
atau bisa jadi POM bensinya tutup karena stock BBM mereka habis. Pikiran
ku mulai menerawang membayangkan beberapa kejadian 2 hari lalu,
seandainya kemarin aku jadi membeli sepeda pasti gak akan seperti ini,
tapi apa mau dikata uang ku gak cukup untuk membeli sepeda yang harga
termurahnya saja harus dibayar dengan ” Satu batang” uang ratusan ribu
rupiah.. Oh nasib… susahnya hidup dan mencari uang di negeri yang
setengah gagal dan dipimpin para Koruptor.
Mau tidak mau.. aku harus rela membuang
waktu ku untuk masuk dalam barisan para pencari BBM ini. Singkat waktu
30 menit telah berlalu, akhirnya aku berada di posisi terdepan dalam
barisan ini.. kutarik nafas panjang panjang sambil berkata
”Alhamdulillah yah..” akhirnya Tangki Motorku penuh. seperti biasa
dengan kondisi tangki seperti ini 4 atau 5 hari kedepan
baru aku mengulang mendatangi SPBU ini. Eitt … STOP !! aku tahu apa yang
ada di benak kalian (pembaca), kalian pasti mau memuji betapa hematnya
motorku. iYa kan ?. tapi aku mohon (sambil mendekapkan kedua tangan di
depan dada dan diikuti dengan mimik wajah yang memelas) jangan membuat
aku melayang tinggi dengan pujian kalian. Aku belum pantas untuk
mendapat pujian dan sanjungan ini. Karena sebenarnya bukan mesin
kendaraanku yang hemat tapi karena motor ini aku gunakan hanya untuk
pergi dan pulang dari tempatku beraktifitas sehari hari.. selebihnya
jika aku pergi ketempat lain aku selalu menumpang kendaraan umum atau
meminjam kendaraan temanku yang lain dan tak lupa juga untuk mengajak si
empunya kendaraan untuk pergi menemaniku. (mengoptimalkan dan
mengefektifkan fungsi kendaraan yang bisa dinaiki oleh 2 orang adalah
program Hemat energi paling Efektif).
————————————————————–
Sampai
lah aku di tempatku kerja… diatas meja sudah terdapat 3 tumpuk surat
kabar lokal maupun Nasional, dan mataku pun tertuju untuk membaca
Headlines salah satu surat kabar Lokal yang merupakan member dari
gramedia. Tertulis besar judul berita ” Pengusaha SPBU Ancam Tutup” rasa penasaran ku pun makin menjadi dan aku pun tak akan lama menahan rasa penasaran untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
TERNYATA, apa yang terjadi saudara saudara.. .?? terjadi kelangkaan BBM di Sumatera Selatan khususnya Kota palembang.
Wadaw .. ternyata inilah yang menyebabkan peristiwa yang aku alami tadi
dan memaksa aku untuk mengaum di pagi hari bolong. ”Ternyata Antrian
panjang kendaraan di SPBU dan menyebabkan kemacetan panjang di jalan
sekitar SPBU tersebut akibat dari ini toh”.. kataku dalam hati.
Ku
teruskan membaca berita koran ini dan inti berita yang aku dapat adalah
BBM langka karena pasokan yang dikirim oleh Pertamina tidak dapat
mencukupi kebutuhan BBM kendaraan milik masyarakat Sumatera selatan dan
sekitarnya terkhusus BBM jenis Solar. Dan hal ini menurut pihak
pertamina karena tidak ada koordinasi yang di lakukan oleh Gubernur
Sumatera selatan kepada Pertamina untuk meminta penambahan kuota pasokan
BBM di Sumsel menjelang SEA GAMES ini, selain itu juga menurut
Pertamina jatah atau kuota BBM yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
Sumatera selatan sudah mulai menipis. (Dalam tulisan lain nantinya, aku
akan tuliskan beberapa fakta penyebab Kelangkaan dan quota BBM ini cepat
menipis padahal Sumsel negeri kaya Energi)
SEA
GAMES lagi SEA GAMES lagi ah.. betapa banyak kerugian yang kami
masyarakat Sumatera selatan alami baik social, ekonomi dan Budaya karena
kegiatan yang hanya berlangsung sekitar 10 hari ini 11-21 nopember
2011. Omong Kosong apa yang dikatakan pemerintah Pusat maupun daerah
Sumatera selatan atau kota Palembang jika SEA GAMES dapat meningkatkan
ekonomi dan kesejahteraan Rakyat di Sumatera Selatan. Ini Buktinya ¿?
Hei tapi tunggu dulu, sebelum aku menuliskan beberapa Bukti tentang
Kerugian dan tragedi tragedi yang kami, masyarakat Sumsel alami
menjelang SEA GAMES ini mohon kiranya saat membaca nya nanti kalian
dapat mengunakan seluruh kemampuan otak kanan, kiri, depan belakang
kalian ya…ya ya..biar masuk akal bukan penjara, berikut beberapa catatan
ku :
- Hilangnya
Ruang Terbuka Hijau publik dan Lahan rawa yang mencapai ratusan
Hektar karena dibangun dan dialih fungsi menjadi kawasan Private
seperti Hotel, cafe, mall dan venues. Masalah ini sudah aku tuliskan disini
- Kelangkaan
Air bersih yang dialami 17.000 KK lebih di Palembang karena air
nya dialihkan untuk memenuhi kebutuhan venues SEA GAMES seperti
Kolam renang, danau, dan wisma atlet dll,
- Byar
Pet listrik yang satu harinya bisa mencapai 10 Kali, karena
banyaknya daya yang digunakan untuk memasang serta menerangi Venues
Venues SEA GAMES yang baru di buat maupun telah jadi. Hal ini
merugikan industri rumah tangga dan masyarakat sumsel secara
keseluruhan ditambah dengan tidak adanya Kompensasi yang diberikan
oleh PLN atas pemadaman tersebut dan malah naasnya menurut keterangan
masayarakat mereka harus membayar rekening lebih mahal dari biasanya
karena kejutan kejutan yang dibuat oleh Byar pet tersebut membuat
meteran pengukuran daya berjalan dengan Sangat cepatnya.
- Puluhan
Kilometer Trotoar yang merupakan Hak hak Masyarakat Palembang
khususnya Pejalan kaki dirampas. Di jadikan jalan milik kendaraan
Bermotor karena pelebaran jalan yang dilakukan Pemerintah kota
katanya untuk mengurangi kemacetan. Tapi kenyataannya kemacetan
jalan semakin menjadi jadi karena memang menurut para ahli
Transportasi dari negeri manapun diatas BUMI ini, serta
yang sering di kemukakan oleh WALHI Sumsel bahwa Solusi untuk
mengurangi kemacetan jalan bukanlah dengan melebarkan jalan tetapi
membatasi kepemilikan kendaraan bermotor dan hal ini bermanfaat
juga untuk menciptakan udara bersih di Kota Palembang. Dan pastinya
menjaga masyarakat dari serangan penyakit yang diakibatkan oleh
buruknya koalitas udara kota Palembang seperti yang terjadi dibulan
lalu ada sekitar 7.000 jiwa penduduk Palembang terserang penyakit
ISPA.
- Penggusuran
rumah dan tempat pekerja non formal semakin sering terjadi
terkhsus peristiwa yang terjadi kemarin, Puluhan rumah dan Lapak
PKL yang berada di 8 Ulu dan di sepanjang jalan A Bastari
Jakabaring di Gusur karena SEA GAMES. Kota ini tidak boleh tanpa
kumuh dan kotor.
- Rencana
Pembantaian terhadap ribuan anjing liar yang akan dilakukan pada
hari Sabtu (29/10) besok, yang akan dilakukan oleh Pemerintah
Sumsel melalui Dinas Peternakan, dengan alasan untuk mengamankan
SEA GAMES agar para tamu yang (katanya) akan datang tidak ada yang
di gigit anjing.
. Rencana ini mendapat tentangan keras dari banyak Pihak baik
nasional maupun tingkat local salah satunya Walhi Sumsel yang
menyatakan bahwa rencana pembantaian itu hanya akan menimbulkan
masalah baru dan akan semakin meningkatkan populasi anjing anjing
tersebut di kemudian hari. Dan seharusnya yang dilakukan pemerintah
ádalah dengan melakukan penegakan aturan Undang-Undang No 18 tahun
2009 tentang Peternakan dan kesehatan hewan. Bukan melakukan
Tindakan Praktis dengan cara membantai karena kalo membantai kami
masyarakatpun bisa. Dan kalopun mau bantai membantai saran aku “bantai” aja tuh mafia mirip anjing bukan anjing asli hehe
- Rencana
Pembagian Kondom sebanyak 57.600 kondom secara gratis melalui 200
outlet selama berlangsungnya SEA Games XXVI. kepada Masyarakat atau
Para Tamu Sea Games. Katanya agar dapat mencegah menyebarnya
penyakit kelamin.hahaha …. Keliatan kali otak dan pikiran
Pemerintah baik Pusat Propinsi dan Kota ini mesum dan kotor, dan
malah aku berpikir bisa jadi ini berangkat dari pengalaman mereka
(pejabat ) selama ini ketika berkunjung atau menjadi tamu di negara
luar.
7 Hal (Kerugian dan Tragedi) diatas inilah yang sempat aku catat dalam
beberapa waktu menjelang SEA GAMES ini, dan aku yakin bahwa masih banyak
lagi yang lainnya yang tidak bisa aku temui atau terlupa aku rekam..
dan untuk itu Ana mohon maaf pada ente sekalian…hehe
Tet
tet tet tot tot … suara yang keluar dari HP ku menyadarkan aku untuk
berhenti berpikir, menulis cerita hari ini. Ini juga membuat aku mulai
merasakan bahwa cacing dalam perutku berdendang, wajar
saja karena ketika aku lihat jam di dinding ruang tamu jarumnya sudah
menunjukan ke angka 5 Sore. dan sejak pagi sampai sore ini tidak
ada segumpal makanan pun masuk kedalam perut.. untuk memberikan hak
kepada perutku maka cerita ini aku cukupkan sampai disini saja. (titik)