Rabu, 07 Mei 2008

Surat Fatimah Gemparkan Kota Bagdad

Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal
di daerah Abu Gharib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal
kebaikan dan ketaqwaannya.

Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap
saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS
menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.
Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diselundupkan
keluar dari penjara Abu Gharib, surat ini menggambarkan penderitaan
para tawanan wanita akibat perbuatan terntara AS. Segera surat ini
tersebar dan menghebohkan kota Baghdad , mengirimkan gelombang yang
akan terus berlanjut ke seluruh Iraq .

Mafkarat al-Islam berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.
Bismillahirrahmanir rahiim. *Say He is God the One; God the Source [of
everything]; Not has He fathered, nor has He been fathered; nor is
anything comparable to Him.* [Qur*an, Surat 112 *al-Ikhlas*]
Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai arti yang mendalam
bagi saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-orang yang beriman.
Saudaraku mujahidin di jalan Allah* Apa yang dapat kukatakan padamu?
Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat
perkosaan yang dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah
menodai tubuh kami, meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran
untuk digantungkan ke leher-leher kami. Allahu Akbar. Tidakkah kau
mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau tidak tahu
ini terjadi pada kami? Kami saudaramu, dan Allah akan meminta
tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak.

Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini kecuali
mereka mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu
setannya. Padahal kami selalu menjaga kehormatan kami karena takut
kepada Allah. Takutlah pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka!
Hancurkan mereka bersama kami! Jangan biarkan kami di sini agar mereka
bisa bersenang-senang memperkosa kami, sesungguhnya ini adalah sebuah
perbuatan dosa besar di sisi Allah. Takutlah pada Allah akan urusan
kami. Biarkan (jangan serang) tank dan pesawat mereka. Datanglah pada
kami di penjara Abu Ghurayb. Saya saudaramu karena Allah. Mereka
memperkosa saya lebih dari sembilan kali dalam satu hari. Bisakah kau
bayangkan? Bayangkan salah satu saudaramu diperkosa. Bersama saya ada
13 gadis, semuanya belum menikah. Semuanya telah diperkosa didepan
mata kami semua. Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka mengambil
pakaian kami, dan membiarkan kami telanjang. Saat surat ini saya
tulis, seorang diantara kami telah bunuh diri setelah diperkosa
beramai-ramai. Seorang tentara memukulnya di dada dan paha setelah
memperkosanya, lalu menyiksanya. Gadis itu kemudian bunuh diri dengan
memukulkan kepalanya ke tembok penjara, karena dia sudah tidak sanggup
menerima ini. Meskipun bunuh diri dilarang oleh Islam, saya memaklumi
perbuatannya* Saya hanya berharap, semoga Allah mengampuninya,
sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Saudaraku, saya katakan padamu lagi,
takutlah pada Allah. Hancurkan kami bersama para tentara itu, agar
kami bisa beristirahat dalam damai.
Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami*
Waa Mu*tasimah!.

Surat ini telah berakhir, namun penderitaan penulisnya dan para
muslimah belum berakhir. Hatta mataa haadza s-sukuut !! Ini yang sudah
kesekian kalinya terjadi..
Entah berapa lagi akan segera menyusul Kemaren, hari ini dan besok
Begitu seterusnya..
Ya Rabb nasyku ilaika da'fa quwwatina Wa qillata hiilatina Allahumma
n-shurna nashran adziima Allahuma `alaika bil haaula l-kuffar Allahuma
`alaika biman adzaa l-muslimin.
catatan: sebarkan agar semuanya bisa mengetahui keadaan ini.
Wajazaakallahu khairan.

Tidak ada komentar: