Jumat, 15 Februari 2008

Pidato Sayid Hasan nasrullah (Pemimpin Oposisi Libanon)

Darah Imad Mugniyah akan Berakhir dengan Kehancuran Israel

Sekarang, kalian telah menginjak-injak batas. Saya katakan satu hal tentang perang musim panas lalu, jika waktu itu untuk pertama kalinya saya jadikan kalian sebagai lawan bicara. Saat itu saya berkata: wahai Zionis, jika kalian menginginkan perang ini menjadi perang terbuka dan luas, kami siap. Saat itu saya memberikan janji kemenangan pada kaum mukmin karena saya mempercayai mereka, perjuangan mereka dan rakyat Libanon.

Setelah mengucapkan salam dan shalwat atas Nabi dan keluarganya yang suci

Berikut ini teks lengkap pidato Sayyid Hasan Nasrullah berkaitan dengan syahidnya Imad Mugniyah

Saya mohon maaf pada semua saudara saudari yang berada di bawah guyuran hujan. Saya berharap semoga Allah menerima kesabaran dan keteguhan mereka.
Allah swt berfirman :


من المونین رجال صدقوا ما عاهدوا الله و منهم من ینتظر و ما بدلوا تبدیلا



Syahid Imad Mugniyah telah mengikat janji setia pada Allah dan telah lama menantikan syahadah dan kini telah syahid dalam hari-hari kesyahidan Imam Husain as. Dia telah membawa darahnya di kedua tangan dan kafannya. Haji Imad Mugniyah telah menciptakan kemenangan sejak usia mudanya dan mencari kesyahidan dan akhirnya dia meraih tujuannya. Saya mengucapkan selamat atasa perolehan medali kehormatan ilahi ini. Dia berasal dari keluarga yang benar-benar mujahid dan dan saat ini, rumah tersebut masih ada tetapi telah berubah menjadi rumah syahadah.

Kepada kedua orangtuanya yang mulia, saya ucapkan selamat dan dukacita. Selamat atas syahadah ilahiah ini dan kesabaran yang Anda miliki. Seisi dunia harus tahu bahwa keluarga mujahid ini telah mempersembahkan semua anaknya sebagai syuhada. Semua anak Abu Imad telah syahid. Keluarga ini kokoh dalam jihad, syahadah dan kepemimpinan (rahbari).

Saya mengucapkan selamat atas syahadah Imad kepada istrinya yang mujahidah, rela berkorban dan sabar, putri-putrinya, putra-putranya, ketururnan, teman-teman, kerabat dan rekan-rekan mujahidnya di Libanon dan Palestina dan di semua tempat yang di dalamnya jihad tengah bergolak, karena saudara kita yang mulia ini telah menyematkan medali syahadah di dadanya.

Haji Imad Mugniyah adalah salah satu pemimpin yang jihadnya, ibadah malamnya, kelelahannya dan kehidupannya telah diperdagangkan hanya kepada Allah. Sekelompok tentara Allah yang tak dikenal di bumi tetapi dikenal di langit, adalah mereka yang tidak membela dirinya; tetapi membela kebenaran, hakikat dan Allah dan mereka sama sekali tidak mengharapkan pahala dunia. Mereka suci dari fitnah dan kejelekan sebab, mereka sama sekali tidak menginginkan sesuatu yang lain selain jihad dan pengorbanan. Setelah kesyahidan, kita harus menceritakan wajah bercahaya manusia-manusia seperti ini dan hakikat wujud serta pengorbanan mereka. Hari ini, hak Imad Mugniyah sebagai syahid umat ini adalah bahwa ia harus dikenal karena dirinya sendiri sehingga ummat akan berprilaku adil di depan orang-orang seperti ini dan menjadikan pelajaran, ruh serta jihad orang-orang seperti ini sebagai sketsa kehidupannya.

Meskipun berbicara tentang Haji Ridhwan di dunia fana yang tidak ada nilai baginya, para pesuluk di jalan Allah dunia, adalah percuma dan sia-sia.

Sejak 25 tahun lalu sampai saat ini kita telah tergantung pada syahadah. Dengan kesyahidan Imad kita tetap berada di jalur alami kita, sebagaimana setelah kesyahidan sayyid Abbas Musawi dan Syaikh asyuhada Raghib Harb kita tetap berada di jalur kita. Kita sedang berada dalam sebuah perang hakiki, berdarah dan dalam peperangan ini kita membela tanah air, ummat, kesakralan dan kemuliaan kita dengan menentang semua agresi dan ketamakan Amerika dan Israel.

Hari ini bukanlah waktunya menimbang dan menilai Haji Imad. Di depan jenazah sucinya dan di depan anda semua serta semua penghuni dunia yang sedang menantikan …Hizbullah saat ini, saya tekankan bahwa:

Pertama: Mereka melihat sebuah kesuksesan besar dalam syahadahnya Imad, sedangkan kami melihat sebuah berita gembira yang sangat besar tentang kemenangan.

Kondisi ini sama dengan kondisi kami pada saat kesyahidan Syaikh Raghib. Setelah kesyahidannya, Israel hengkang dari ibukota Libanon, Baqa dan Lebanon Selatan. Karena darah sucinya dan perlawanan kokohnyalah kami merengkuh tanda-tanda kemenangan, bukan sanksi-sanksi hukum internasional dan campur tangan dunia yang selalu membela Zionis.

Mereka juga telah meneror Sayyid Abbas Musawi dan mengira bahwa perlawanan akan hancur; tetapi kami malah bangkit dan setelah beberapa tahun Israel menderita kekalahan dan kami mengeluarkan Israel dengan hina dari Libanon. Karena Abbas Musawi, darahnya dan perlawanan para pejuanglah kami bisa berhasil.

Hari ini, mereka telah meneror Imad Mugniyah dan mengira bahwa dengan pembunuhannya, mereka telah membunuh Imad dalam proses yang sama dengan perang musim panas tahun lalu. Perang ini masih terus berlangsung karena gencatan senjata sampai saat ini belum diumumkan. Perang ini masih berlangsung dari sisi materi, keamanan dan militer dan masih akan diteruskan oleh semua Negara yang membantu Israel dalam perang musim panas lalu.

Sebagaimana teror Syaikh Raghib Harb dan Sayyid Abbas Musawi, mereka salah. Sejak perang musim panas lalu yang berhubungan erat dengan Imad Mugniyah sampai saat ini dan ketika mengalirnya darah Imad Mugniyah, dunia harus tahu bahwa di bawah kepemimpinan saya, kami siap untuk menghancurkan Israel. Jika darah Syaikh Raghib Harb telah mengeluarkan mereka dari tanah Libanon dan jika darah Sayyid Abbas Musawi telah mengeluarkan mereka dari perbatasan, maka darah Imad Mugniyah akan membersihkan mereka dari area wujud, insya Allah.

Ucapan bukanlah sebuah reaksi atau emosi; tetapi dinyatakan dalam sebuah detik yang sangat jelas dan dengan penuh pertimbangan. Anda semua tahu bahwa David Ben Gurion adalah pendiri negara Israel. Dan dialah orang paling ahli dan paling mengetahui poin-poin kekuatan dan kelemahan rezim ini dan faktor-faktor penentu kelanggengan dan kehancuran rezim ini. Dengarkan apa yang dikatakan David Ben Gurion: "Israel akan hancur setelah kekekalahan perdananya dalam sebuah perang militer".

Israel telah menjalankan perangnya pada musim panas 2006. Zionis menyebut perang ini sebagai perang keenam tetapi para pakar strategi Israel menyatakan perang ini sebagai perang perdana. Israel, baik sayap kanan atau sayap kiri, radikal dan moderat sama-sama mengakui bahwa Israel telah kalah dalam perang. Laporan Winegard yang berusaha menjaga apa yang tersisa dari Israel tidak mampu menutupi hakikat yang telah berulangkali disebutkan. Hakikat ini tak lain adalah ketidakmampuan, kekalahan dan keraguan dalam kepemimpinan politik, keamanan serta kelemahan angkatan bersenjata Israel.

Itu semua tidak dilaporkan oleh Winegard. Winegard telah menyatakan sebagian hakikat dan mengingatkan Israel akan nasibnya.

Kenapa mereka kalah padahal mereka memiliki angkatan bersenjata terkuat di Timur Tengah dan mempunyai tekhnologi tercanggih di dunia?. Mudahnya….karena di Libanon, dalam tempo 33 hari mereka berhadapan dengan pahlawan sejati, berani dan serius. Sekelompok orang-orang ini telah menanti Zionis di tempat persembunyiannya dan memerangi Israel dengan berani dan cerdas. Israel menderita kekalahan sesuai dengan hukum dan sunah sejarah dan insya Allah mereka akan segera hancur.

Dengan darah suci syahid Mugniyah, jalan dan hasil darah Syaikh Raghib Harb, Sayyid Abbas Musawi, Fathi Syaqaqi, Ahmad Yasin dan semua syuhada perlawanan dari para pemimpin dan mujahidin menjadi sempurna. Dengan kesucian dan kemurnian darah ini, kelenjar kanker dan berkembang yang tumbuh dalam jantung dunia Islam akan segera lenyap.

Kedua: Semua sahabat dan mereka yang merasa cemas harus tahu, bahwa musuh sebenarnya telah melakukan sebuah kecerobohan yang sangat besar. Saya dan semua teman mengetahui hakikat yang ada di hadapan Haji Imad. Kepada sahabat dan musuh saya katakan, bahwa dalam tubuh muqawwamah tidak akan ada keraguan, kekosongan atau kelemahan. Saudara-saudara Imad Mugniyah akan meneruskan perjalanannya. Darahnya seperti darah lain sebelumnya dan akan menciptakan kecintaan dan kedekatan personel-personel Hizbullah. Israel tidak mengetahui hal ini dan tidak akan memahaminya, karena mereka memiliki budaya lain. Darah Haji Ridhwan (nama lain Imad Mugniyah, pent.) akan menambah kekuatan, persatuan, kehormatan dan kekuasaan kami dan kami akan meneruskan perjalanan kami dalam horizon lebih terbuka.

Sebelum berkata kepada para sahabat, saya lebih suka berkata kepada musuh bahwa Haji Imad telah berhasil melaksanakan semua kewajibannya. Jika hari ini seorang syahid gugur, maka mereka tidak meninggalkan banyak pekerjaan.

Setelah berakhirnya perang, kami telah siap untuk hari lain, hari yang telah kami duga bahwa Israel sang agesor akan memulai perang lain di kawasan Libanon dan inilah poin yang juga ditekankan dalam laporan Winegard. Setelah perang, para pengungsi pun kembali dan semua elemen kami sibuk membangun kembali Libanon, tetapi saat yang sama para pejuang dan mujahid telah siap untuk kembali berperang di masa yang akan datang sejak hari berakhirnya perang.

Hari ini Hizbullah dan perlawanan Islam berada dalam kondisi paling siap untuk berhadapan dengan setiap serangan yang mungkin ditujukan ke Libanon. Di masa lalu, saya berbicara tentang roket-roket tetapi hari ini saya akan berbicara tentang para pemuda karena pemimpin para pemuda ini ada di hadapan kita saat ini.

Winegard melaporkan, beribu-ribu pemuda pejuang dalam tempo beberapa minggu mampu bertahan di hadapan angkatan bersenjata Israel sebagai kekuatan militer terkuat di Timur Tengah dan bahkan mengalahkannya.

Hari ini Zionis harus tahu bahwa, dalam setiap perang yang akan terjadi adalah Imad Mugniyah lain dan ribuan pejuang akan berada di depan kalian. Imad Mugniyah telah menjelma menjadi puluhan ribu pemuda yang siap untuk menyambut kesyahidan.

Ketiga: saya katakan kepada teman dan musuh. Zionislah yang telah membunuh Imad Mugniyah di Syiria. Semua informasi kami, membenarkan akan hal ini. Israel telah mengungkapkannya dengan berbisik-bisik sebelum menerima tanggung jawab atas terornya secara jelas. Saya katakan kepada mereka bahwa haji Imad telah kalian bunuh di luar area perang. Kami dan kalian telah berperang di tanah air kami, Libanon. Kalian membunuh kami di tanah ini dan kami akan memerangi kalian di tanah ini.

Sekarang, kalian telah menginjak-injak batas. Saya katakan satu hal tentang perang musim panas lalu, jika waktu itu untuk pertama kalinya saya jadikan kalian sebagai lawan bicara. Saat itu saya berkata: wahai Zionis, jika kalian menginginkan perang ini menjadi perang terbuka dan luas, kami siap. Saat itu saya memberikan janji kemenangan pada kaum mukmin karena saya mempercayai mereka, perjuangan mereka dan rakyat Libanon.

Hari ini, saya hanya akan menyebutkan sebuah kalimat, berkaitan dengan teror ini, dengan memperhatikan waktu, tempat dan metodenya, jika kalian wahai Zionis menginginkan perang terbuka, maka seluruh dunia harus tahu bahwa kami siap untuk perang ini.

Kami memiliki hak mulia membela diri sebagaimana semua manusia lainnya, dan kami akan menggunakan segala sesuatu yang akan berakhir pada hak ini dalam membela diri, rakyat dan para pemimpin kami.

Keempat: 14 Februari (hari ini) adalah peringatan teror Syahid Rafiq Hariri. Kami ingin darah syuhada bersatu dalam kedua pertemuan, tetapi sebagian berusaha mengubah acara menjadi arena caci maki.

Bukan rahasia lagi bahwa sebagian pemimpin ini telah mencaci dan kemudian mengarahkan telunjuknya pada kami, tetapi sehubungan dengan teror Rafiq Hariri dan pemakaman jenazah mulia Imad Mugniyah saya akan menjawab ‘perayaan caci maki’ dengan sebuah ucapan: "Libanon yang telah mempersembahkan ulama paling berharga, para pemimpin, saudara-saudara dan anak-anaknya; Libanon ini tidak akan berubah menjadi Israel. Libanon tidak akan menjadi markas Zionis. Libanon tidak akan menjadi Amerika. Libanon tidak akan terpecah. Siapa yang menginginkan perpisahan dan perpecahan silahkan meninggalkan tanah ini dan berangkat menuju para tuannya di Amerika dan Tel Aviv....

Libanon akan tetap menjadi negara yang bersatu, damai dan hidup dengan tentram. Dan Libanon akan tetap menjadi negara yang kokoh dan mulia, bertolak belakang dengan keinginan orang-orang kerdil yang membanggakan tubuhnya..."

Secara ringkas saya katakan bahwa meski keinginan mereka yang mengundang angkatan-angkatan bersenjata untuk memerangi Libanon dan Syiria (sedang mereka tidak mempu berperang) dan mereka-mereka yang setiap harinya mengingnkan terciptanya fitnah, maka saya katakana bahwa Libanon akan tetap kokoh. Libanon akan tetap menjadi sebuah negara yang bersatu, mulia, berani dan merdeka karena itulah Libanon unggul dengan syuhada seperti Abbas Musawi, Raghib Harb, Imad Mugniyah dan Rafiq Hariri.

Kita tujukan suara kita kepada semua pembunuh bahwa perlawanan akan terus kita lanjutkan sampai akhir kemenangan.[im/nta]

http://islammuhammadi.com/id/content/view/295/1/

Tidak ada komentar: