Kalimat "Cinta Kamu dimana?" sering ku dengar bahkan sampai sekarang,
biasanya kalimat ini akan terucap atau dikirimkan seseorang ke pacarnya melalui fasilitas SMS,WA atau fasilitas komunikasi lainnya, ketika suasana
sedang galau dan sendirian sambil hisap rokok bersama kopi hitam tanpa gula. Jangan ditanya emang enak minum kopi tanpa Gula? sebab pasti akan ku jawab dengan pasti narsis "aku
sudah terlalu manis jadi gak butuh gula". (Hadew..piring mana piring mau ku
makan).
Cinta kamu dimana, Cuma 3 kata tetapi menunjukan banyak hal,
ada khawatiran dan ada rasa rindu atau malah hanya mencari tahu si cinta lagi
dimana. Bukan tidak ada tujuan sih, tujuannya jelas. agar ketika dia jalan dengan pacarnya yang lain, dia gak ketemu dengan si cinta di satu tempat yang sama, sehingga dia tidak ketahuan selingkuh.
Lagu Jar Of Heart terdengar sayup sayup tapi jelas
keluar dari telpon ku. Ternyata sobat dari medan menelpon, menanyakan terkait
teknis kegiatan yang akan dilaksanakan pertengahan bulan ini di Palembang, kebetulan aku sebagai ketua panitia dan juga sebagai pengarah di kegiatan Nasional ini. Sobat ini memberi
tahukan mau buka warung kopi di acara ini nantinya, jadi dia nanya apa saja
syaratnya..... tet... tet...( bunyi sensor) penasarankan dengan jawaban ku. Ya,sengaja aku sensor biar kamu, iya kamu, gak tahu syaratnya karena kalo tahu nanti jadi pesaing. haha colek pembuat kopi cantik dulu ah.
Bisnis warung kopi sepertinya saat ini memang menjanjikan, tapi
menurut ku menjanjikan untuk konsumen belum tentu menjanjikan untuk penjual. Nah,
jika ditanya alasanya apa sampe aku bisa menyimpulkan begitu, dengan cepat dan panjang serta lebar langsung ku jawab. "Karena konsumen
terkadang hanya membeli segelas kopi namun duduknya lama bingit Bro, apalagi
jika dia hanya membawa satu orang temannya' Ya berarti cuma beli untuk 2 gelas
dong.
Akan berbeda jika dia bawak temannya sekampung, kita bisa
dapat untung banyak. Bayangkan, sekampung itu biasanya 400 KK kita hitung saja 1
KK dia ajak 2 orang, maka akan ada 800 orang, Artinya ada 800 gelas kopi yang
mereka beli dari warung kita, dan jika harga satu gelas 3 ribu maka dalam satu
malam kita bisa mengantongi uang 2,4 juta Rupiah. Bayangkan bakal jadi orang kaya mendadak deh. Apalagi jika orang sekampung
itu tidak hanya beli kopi tetapi juga membeli teman- temannya kopi, seperti pempek, pisang goreng, mie goreng dan Teman akrabnya kopi yaitu gelas,
maka sudah dipastikan rumah kamu akan seperti rumahnya Toming Se dalam film Meteor Garden, karena luasnya rumah membuat pembantu yang buat Kopi di dapur dengan mengunakan air hangat mendidih, sampai di ruang tamu kopi tersebut sudah dingin haha. Gila loh Bro beli kopi pastilah
pakai gelas Bro karena kopi tanpa gelas ibarat aku tanpa kamu. Cie.. cie. Sancai oi sancai ... di panggil Toming se
Malam makin larut dan kesunyian menerpa, ku teringat malam
itu saat kamu dengan sabar menemani ku membuat draft siaran pers, terkait dokumen
gugatan Negara kepada perusahaan pembakar hutan yang mana materi dan pasal yang digunakan pengugat tersebut sangat lemah, sehingga kita prediksi mampu melepaskan
tergugat dari jerat hukum. Kita sempat berdebat saat itu tapi tidak panjang karena tiba tiba aku teringat permen
ada di saku baju mu, debatpun kita selesaikan dengan makan permen
bersama.
Kuangkat gelas kopi disamping laptop ku, ternyata kopi pun
sudah dingin tapi bukan karena dapur yang jauh tapi karena sudah terlalu lama diangurin. Ku batalkan niat untuk meminumnya, Kupikir cukuplah dengan merokok. Tapi keinginan merokok pun terhenti karena ketika ku buka bungkus rokok yang ada di
samping gelas kopi, ternyata Kotak rokok pun kosong. Lah kemana rokok yang baru
saja aku beli? Berpikir keras dan diam sejenak untuk menginggatnya
dan.... ya Sudahlah, sudah di kantongi seorang teman yang memang setiap datang
kesini selalu meminta sesuatu yang biasanya berupa uang tapi malam ini dia
datang minta rokok dan juga uang.
Ah..Kalah dua kali aku malam ini. ... Cinta Kamu dimana?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar