Senin, 31 Maret 2008

ayat-ayat cinta dan perpolitikan di indonesia

saat lagi pusing Buat laporan Penelitian CSR ku, aku buka - buka surat masuk di email ku kebanyakan membahas soal kejadian bentrok antara PKL, mahasiswa,petani, nelayan,buruh dan miskin kota dengan aparat kepolisian beserta preman yang terindikasi bayaran walikota kendari pada tanggal 26-29 maret 2008,eh aku lihat ada postingan yang judul sangat menarik untuk aku baca dengan cermat yaitu tentang film yang sedang menjadi perbincangan di semua kalangan baik itu anak-anak,ABG maupun pejabat - pejabat negara, film Ayat -ayat cinta yang menurut teman ku saat dia lagi iseng-iseng browsing dia coba membandingkan berita tentang kasus kekerasan atau kejadian Kendari versi berita tentang ayat ayat cinta ternyata berita film ayat-ayat cinta jumlahnya mencapai 1,87 juta di yahoo dan 1,5 juta di google, semantara berita tentang penggusuran dan kekerasan terhadap PKL hanya mencapai 24.800 di google dan 22.700 di yahoo.ternyata benar apa yang pernah aku dengar dari teman-teman bahwa rakyat Indonesia itu hampir rata rata bodoh dan dibodohi.
ini aku coba posting tulisan yang kutemukan email ku yang mencoba mengkritisi dinamika perfilman indonesia dan di include kan dengan dinamika islam, dan politik.
Sisi Lain Film Ayat-Ayat Cinta, dan Kontekstualnya dengan Indonesia


Ayat-ayat cinta memberikan bukti bahwa audiovisual sangat bermanfaat
jika digunakan untuk kebaikan dan sebaliknya akan sangat berbahaya
jika digunakan untuk sebuah kejahatan dan merusak.

1. Walaupun ada rasa syukur lihatlah lebih dalam dibalik ini
Saya berterima kasih kepada yang buat film itu dikaitkan dengan
Indonesia, pertama film ini berhasil menghimpun orang Indonesia untuk
punya perhatian kembali karena mulai disebutkan telah ditonton lebih
dari 3 juta orang dalam waktu singkat sampai Presiden dan Wapres serta
beberapa anggota cabinet juga telah menonton film ini. Artinya ada
media yang dapat memfokuskan orang Indonesia termasuk petinggi
negaranya yaitu Dongeng. Yang Kedua pada film itu jika seseorang
beriman maka setelah taaruf lebih baik menikah dan tidak usah pakai
peluk pelukan dan cumbu cumbuan hal ini sejalan dengan kesetujuan saya
agar situs porno diblokir saja sampai zaman berubah terutama di
Indonesia. Ketiga, saya biasanya kalau menonton film maka biasanya
setelah film selesai biasanya penonton punya lagak sendiri hanya
diakhir film ini ternyata benar banyak penonton yang menangis,
pertanyaannya apakah kagum sama aisyah, sedih melihat nasib maria
karena berbagai alasan apakah karena kematiannya akibat penyakit atau
karena gontah-ganti keyakinan sebelum kematiannya?.


Diwarungplus.com ada komentar Pertama Agak telat gw baca novelnya. setelah itu, liat pilemnya dari
download di situs kebanggaan anak indonesia ini. Eh ternyata filmnya ......... ANJING!!!!
ini film kok jadi gk kena sama novelnya?!!! gw bukan pengen di samain sama novelnya,tapi kok bener2 bukan ayat-ayat cinta-nya kang abik deh?!!!
jadinyaayat-ayatindia!!Najis abis dah filmnya!

Film ini lebih menandakan kebangkitan India, maksudnya bangsa India
memang hebat dan kita harus bangga karena Punjabi merasa Indonesia dan
bagi bangsa Indonesia kita bangga bisa membuat bangsa yang dulunya
berasal darimanapun bisa hebat berkarya di Indonesia. Kita tahu juga
Punjabi banyak jasanya kepada Indonesia dan ternyata berusaha
membangkitkan Indonesia serta budaya Islam sehingga ketajaman visi
Punjabi sebagai orang film perlu diberikan penghargaan yang selayaknya
apalagi telah berhasil menarik bukan hanya lebih dari 10 juta penonton
mungkin pada akhirnya tetapi juga Presiden dan wakil Presiden serta
anggota cabinet yang seharusnya lebih terharu melihat kisah nyata di
negeri yang dipimpinnya dimana, seorang Ibu kandung membunuh anaknya,
sistim rentenir yang menjerat petani dan nelayan serta nasib pekerja
yang terombang ambing, para sarjana nganggur akibat perekonomian
Indonesia belum pulih juga. Terlepas dari semuanya terima kasih Raam
Punjabi dan semoga Deddy Mizwar dan Kang Didi Petet serta Butet
kertarajasa segera tersentak dan bersama Mas Eros Djarot membuat Film
yang dahsyat karena ternyata FILM masih bisa jadi alat komunikasi
dahsyat. Khusus kepada Mas Eros Djarot, saya memang mengaguminya bukan
hanya karena Badai Pasti berlalu dan Cut Nyak Diennya saja tetapi
dalam pandangan saya Mas Erot punya energy yang kuat untuk dalam
menciptakan karya fenomenal dan mampu merubah dari pola sebelumnya.
Tidak akan ada musik kaya band-band Indonesia yang ada sekarang tanpa
ada Badai Pasti Berlalu begitu juga Film Cut Nyak Dien, dan Yang
paling penting dibalik itu semua Mas Eros Djarot sangat kuat semangat
dan kerja kerasnya.

2. Keprihatinan ketika melihat Film itu dan implikasinya
Sungguh konyol jika seorang anak tukang tape sekolah jauh jauh ke
Mesir jika yang disorotinya lebih kepada bagaimana caranya ia
mendapatkan 2 orang Istri. Bagaimana mungkin merasa bangga jika
seorang yang sekolah untuk kemaslahatan dan agama jika pengalamannya
disederhanakan Cuma pacaran dan bolak balik ke rumah sakit, penjara
dan ngurusi perkawinannya…..,kapan ia ngurus agama dan kesempatan
membangun gerakan untuk mendialektikakan keyakinanannya sehingga
terimplementasi menjadi sebuah kehidupan yang sesuai dengan ajaran dan
keyakinannya.

Dari sudut ini saya melihat bahwa film ini juga berpotensi seperti
"sinetron penampakan yang telah berhasil mematikan akal sehat
diberbagai kalangan di Indonesia sehingga menjadi tidak peka dan
kehilangan rasa kemanusiaannya. Bagaimana urgensinya menjawab ketika
para santri menanya apakah kiai, dulu ketika di Mesir kerjanya tidak
lebih seperti "Tokoh Fachry didalam ayat ayat cinta yang begitu
teganya berteriak memerintahkan istrinya aisyah yang sedang hamil
untuk mencarikan suster , akibat istrinya yang satunya mengalami
sesuatu yang dianggapnya fatal?. Kenapa bukannya ia yang lari mencari
Dokter karena ia tahu bahwa istrinya sedang hamil sehingga jika
istrinya mengalami kecelakaan akan berakibat fatal bagi bayinya dan
istrinya?. Apakah tindakan seperti ini bisa dikatakan Islami?. Saya
kira kita harus malu kepada istri kita jika dalam pikiran kita
menganggap tindakan Fachry , benar.

Saya juga merasa malu, ketika melihat ada Ustadz yang meminta fachry
menikahi Nurul. Padahal pada kenyataannya seperti yang dilihat diFilm
bahwa ternyata Nurul tidak benar. Bukankah dengan contoh seperti tadi
juga bisa memunculkan semakin banyaknya keraguan bahwa ternyata juga
Ustadz bisa salah. Jika bisa salah masih bisa dikatakan manusiawi
bagaiman jika yang berkembang kepada masyarakat yang Non Muslim
dijadikan fitnah seperti dalam film itu juga dimana ternyata Ustadz
bisa dibayar, apakah ini justru tidak merugikan umat Islam?.

Saya juga tidak mengerti kenapa Pak Din Syamsudin harus sampai
mendorong orang melihat film ini?. Apakah masih perlu membuktikan
bahwa beliau memang didengar atau ini cerita bisnis?. Jika ini dalam
kerangka syiar agama saya merasa kalaupun ada soal yang bisa dikatakan
islami seperti tidak menyentuh wanita yang bukan muhrim, jujur dan
bisa dipercaya, tidak pamrih menolong dan pesan agar taat terhadap
ajaran agama hanya jika Film ini dikatakan sebagai syiar, saya lebih
suka mengatakan bahwa Film ini katakanlah berniat untuk syiar tetapi
pada kenyataanya hanyalah sebuah hiburan yang lumayan dalam memberikan
beberapa pelajaran. Kesimpulannya terlalu berisiko jika tokoh agama
sebuah organisasi besar memasang kredibilitasnya sebagai advertising
apalagi sampai Presiden dan wapres diliput media masa setelah menonton
film ini secara terbuka.

Khusus soal Presiden, saya kembali khawatir jika setelah menonton film
ini apalagi pakai nangis, maka kejadian di Gunung merapi kejadian lagi
dimana Presiden dikritik akibat bermain gitar dikaki gunung merapi
setelah melakukan kunjungan kesana. Begitu juga ketika Presiden
meluncurkan albumnya, yang bahaya jika rakyat menganggap bahwa
kerjanya para pemimpin Negara hanyalah bersenang senang, padahal yang
saya dengar pemerintah sedang berusaha dengan susah payah mencarikan
jalan keluar bagi bangsa Indonesia hanya beberapa anggota cabinet
sulit dikendalikan karena lebih terinspirasi "Ghanimah untuk partai
dan golongannya", saya jadi bingung mana yang benar?.

Saya tidak peduli dalam soal citra para pemimpin Indonesia hanya yang
ingin saya sampaikan, apakah tidak merusak iklim secara keseluruhan
lagi jika para tokoh pemerintahan jika diseret seret pake nonon film
ayat ayat cinta ini?. Katakanlah film ini membuktikan bahwa bangsa
Indonesia membutuhkan cinta, kasih sayang dan perlindungan dalam
kehidupannya?. Bukankan pemerintah lebih baik mendelivernya segera
bukan malahan para pejabat pemerintahan Indonesia ramai ramai nonton
film ini. Bagai mana jika mulai Gubernur sampai camat dan lurah, RW/RT
nonton Film ini. Begitu juga dari panglima dan kapolri sampai Korem
dan Kapolsek juga nonton film ini?. Begitu juga menteri dan para ketua
partai juga nonton film ini.

Hasilnya silakan saja diprediksi?.

3. Film Ayat ayat Cinta cukup membuktikan bahwa audiovisual dahsyat
pengaruhnya.
Saya saat ini sangat bersyukur kepada yang pernah memberikan pekerjaan
kepada saya dan Allah SWT sehingga beberapa saat lamanya saya berada
di Melbourne. Saat ini saya sudah terbebaskan dari kecanduan menonton
TV. Sekarang jika saya menonton TV pusing akibat melihat berita
beritanya hanya menampilkan keburukan dan tidak memotivasi untuk
melakukan kebaikan atau dapat dijadikan contoh bagi saya dalam
menjalankan kehidupan maupun berwiraswasta.

Saya pusing juga melihat acara sinetron yang saya khawatirkan diikuti
oleh generasi penerus kita semua sehingga budayanya seperti yang
ditayangkan di sinetron. Apakah semua acara TV memuakan, tentu saja
tidak national geographic yang diambil dari televisi asing juga bagus
begitu juga Tukul dengan 4 matanya, kadang kadang extravagansanya
Aming juga menarik selebihnya acara musik dan pembinaan moral juga
lumayan menarik. Barangkali jika dari acara TV ikutan menyemangati
warga supaya lebih creative, mandiri dan mendapatkan pelajaran
pengalaman dari yang telah berhasil sehingga bisa menjadi berhasil
maka alangkah bermaslahatnya TV itu. Acara berbagai kompetisi yang
diputuskan oleh banyaknya sms tetapi beberapa kalangan menyebutkan
metode ini juga sudah tidak murni, saya Cuma bingung sampai saat ini
mana yang benar?. Mungkin ada baiknya TV TV local lebih mengedepankan
potensi lokalnya. Daerah tertentu mungkin potensinya olah raga karena
dengan olah raga kehidupan dan kesejahteraannya . misalnya saja papua
sepakbola, athletic, bola voly, basket dan tinju sangat mungkin
merubah kehidupan disana. Hanya jika bali dan manado barangkali yang
paling menarik jika hal hal yang berkaitan dengan Pariwisata yang
didialektikakan dan disosialisasikan serta ditumbuh kembangkan. Batam
barangkali lebih kepada bagaimana menjadi singapura atau buffernya
singapura. Riau, Kalimantan barat, selatan dan Timur dan Nusa
tenggara sama dalam hal pertambangan sehingga pengalaman buruk dan
sukses story pertambangan harus menjadi cerita rakyat sehingga rakyat
pada daerah tersebut dapat waspada dan tepat dalam mengambil keputusan.

Dari semua ini ayat ayat cinta memberikan bukti bahwa audiovisual
sangat bermanfaat jika digunakan untuk kebaikan dan sebaliknya akan
sangat berbahaya jika digunakan untuk sebuah kejahatan dan merusak.

4. Nilai nilai yang tertanam suatu ketika akan sangat menentukan
kehidupan berbangsa.
Pada daerah daerah tertentu beberapa kawan telah mengingatkan saya
bahwa cerita yang didesain menjadi sebuah legenda sudah dikembangkan.
Kapan mulainya dan bagaimana mereka melaksanakannya kita semua perlu
mengetahuinya jika kita masih mencintai republic Indonesia.

Kenapa sedemikian berbahayanya karena apakah tahun depan, 5 tahun lagi
atau sepuluh tahun lagi dan seterusnya jika cerita yang berkembang
sekarang ini apalagi disertai dengan cerita pembusukan para pemimpin
bangsa Indonesia, krisis ekonomi dan juga berhasilnya mematikan akal
sehat bangsa Indonesia maka hasilnya hampir pasti bangsa Indonesia
akan masuk kedalam situasi yang dulu pernah terjadi terhadap bangsa
ini. Saya secara pribadi dan beserta kawan kawan yang selama ini
bersama sangat prihatin dan tidak akan pernah behenti melakukan
penyadaran akibat bahayanya.

Hilangnya ilmu bumi pada sekolah dasar, semua kegiatan budaya dan oleh
raga menjadi kegiatan hapalan juga perlu dicurigai bagian dari usaha
mematikan akal sehat bangsa Indonesia. Pada kalangan yang lebih mampu
kata kata bahwa kita untuk apa ngurusi Negara, Negara juga tidak
pernah ngurus kita dan untuk apa berbentuk Indonesia tetapi miskin dan
sengsara disbanding seratus Negara berdiri di nusantara ini tetapi
mampu mewujudkan keadilan an kesejahteraan. Pertanyaannya apakah jika
Indonesia jadi 100 bukan malahan lebih mudah lagi diadu dombanya
sehingga bukan sejahtera malahan nistalah yang didapat karena jika adu
domba berhasil kita akan saling membunuh saudara sendiri, auzubillah
bin zalik. Pertanyaannya apakah kesejahteraan dan keadilan akan ada
jika jika kedaulatan Negara sudah tidak ada?.

Kembali lagi apa yang hidup sebagai sebuah keyakinan akan sangat
menentukan akal sehat dan semangat sebuah bangsa dalam mewujudkan cita
cita bangsanya. Cita cita bangsanya akan sangat ditentukan nilai nilai
yang diyakininya serta bagaimana bangsa itu mengimplementasikannya.

Oleh karenanya, kembali kepada bangsa Indonesia sendiri apakah kita
hanya akan puas menangis dan terharu atau merasa mendapatkan sesuatu
setelah menonton ayat ayat cinta atau mulai hari ini kita melakukan
sebuah perubahan dengan menggunakan media audiovisual sebagai sarana
perubahan berbagai hal dalam rangka mendapatkan kemaslahan bagi
Indonesia tentunya bangsanya. Dengan fenomena ini Kenapa pemerintah
Indonesia tidak memanfaatkan momentum itu dalam rangka melakukan
berbagai hal dengan menggunakan metode yang telah gamblang kita
saksikan. Bekerja diluar negeri, pentingnya mempertahankan kedaulatan
Negara. Rakyat sengsara akan dekat dengan dosa, korupsi terbukti
membawa bencana. Kebebasan tanpa tanggung jawab akan menghasilkan
bencana dan FILM Menjadi presiden artinya siap berdosa dan tidak enak
walau sangat mungkin memberikan kemaslahan kepada bangsa Indonesia
tetapi jika untuk kesenangan dan kenikmatan ini pastilah bencana besar
bagi diri dan keluarga.serta bangsa Indonesia. Atau film sejarah tidak
ada yang ngotot akhirnya menjadi pemimpin di Indonesia…sehingga yang
kepilih atau menjadi presiden / pemimpin di negeri ini biasanya karena
ditindas, dipermalukan, dijebloskan karena dipersepsikan bermoral atau
berjasa. Dll.

5.Bagaimana dengan 2009?
Kondisi Indonesia sekarang ini ada yang mengatakan sangat aneh jika
sampai 2009 tidak terjadi rusuh karena berbagai indikatornya sudah
menunjukan seharusnya segera terjadi kerusuhan. Mas bayu, mengatakan
kepada saya bahwa saat ini sebenarnya banyak anak anak muda yang tidak
paham politik dan sebenarnya mereka hanya lebih asyik dengan hidupnya
tetapi mereka melihat bahwa jika sekarang terjadi rusuh lagi maka
kondisinya akan sangat merugikan bangsa Indonesia. Kita akan mundur
beberapa tahun kebelakang. Dan budaya yang terbangun setelah kerusuhan
butuh waktu lama untuk bisa menjadi normal kembali.

Lalu apa hubungannya dengan ayat ayat cinta dan audiovisual?. Dengan
melihat kondisi seperti itu bukan kan kita akan sangat rawan jika
meneruskan pola kampanye model yang selama ini ada. Kenapa kita tidak
memulainya denga cara yang baru dengan belalar dari fenomena yang ada
sekarang ini.

Pesan kang Sofyan kepada saya bahwa kita harus benar benar
memanfaatkan kondisi kampanye dalam pilkada dan apalagi pilpres itu
harus sebagai sarana membahagiakan orang banyak atau warga setempat.
Bahasanya begini, cobala kita berempati sedikit kepada rakyat sehingga
nasi bungkus, kaos dan kegembiraan terasa kepada masyarakat yang
daerahnya sedang mengalami Pilkada atau nanti pada saat Pilpres dan
Pemilu 2009. rakyat semakin jarang memakan makanan bergizi seperti
daging sapi, ayam, rending dan telor serta ikan. Jika pada saat
kampanye cobalah lihat mereka begitu menikmatinya serta mereka juga
jalan-jalan ada yang mengongkosinya untuk beli bensin atau naik
kendaraan umum gratis setelah itu nonton musik dan ikut bergoyang. Hal
ini sungguh membahagiakan. Saya kira penilaiannya dari sisi ini
sungguh tajam.

Dengan mempertimbangkan ini barangkali proses kampanye sebaiknya
memang tetap ada hanya barangkali bagaimana jika mulai saat ini Partai
beberebut buat Film yang mensosialisasikan nilai nilai partainya dan
memunculkan berbagai bukti kedekatan dan keberhasilannya mendorong
rakyat menjadi mandiri atau menolong rakyat?. Dengan metode ini
Indonesia bebas fitnah diantara sesama partai dan partai lebih
didorong memotivasi rakyat. Setiap kota memutar filmnya dan para calon
pemilih diberikan tikect gratis atau bayar murah tetapi setelahnya
tokoh partai menyampaikan pesannya sekaligus rakyat dapat makan ,
hiburan dan motivasi untuk berbuat terbaik untuk dirinya, Indonesia
dan partainya.

Dalam hal Partai politik dimana saya menyepakatinya sebagai salah satu
sarana untuk mewujudkan Negara Demokatis dan berkedaulatan serta mampu
mewujudkan cita cita kemerdekaan Indonesia

Seorang sopir taksi pada hari sabtu 29 maret meningatkan saya bahwa
akibat urutan kepentingan lah maka partai politik menjadi rusak:
1. Kepentingan no satu adalah kalian seluruh anggota partai harus mati
matian dan mendorong serta mengusahakan agar partai menang pemilu dan
mendorong ketua partai menjadi Presiden.
2. Kepentingan no dua, adalah kalian seluruh anggota partai harus
menjaga dan memuliakan seluruh keluarga dan pengikut setiap ketua umum
partai agar selamat dan mendapatkan kemuliaan dimanapun berada.
3. Kepentingan no 3, segenap partai jangan ganggu dan harus ikut
mengamankan kalau ia koruptor selama ia menyumbang partai apalagi
bersedia menjadi bendahara partai sehingga partai tidak lagi kesulitan
dana.
4. Kepentingan no 4, seluruh anggota partai harus dekat dengan rakyat
agar bisa memanfaatkan rakyat supaya memilihnya sehingga hal itu akan
memperkuat partai.
5. Kepentingan no 5, seluruh anggota partai harus mampu meyakinkan
rakyat jelata bahwa jika rakyat memilih mereka sehingga pemimpin
partai menjadi presiden dan banyak anggota partai duduk diparlemen
maka paling tidak rakyat akan dijanjikan diperhatikan nasibnya.

Sopir taksi ini menambahkan , katanya jika kondisinya seperti ini maka
benar bahwa ada sinyalemen yang menyetakan Partai hanya punya
kepentingan 2 jika belum berkuasa bagaimana merebut kekuasaan dan jika
sudah berkuasa maka bagaimana mempertahankan kekuasaan?.

Apapun yang terjadi saat ini itulah gambaran yang ada, semoga fenomena
ayat ayat cinta dapat diambil hikmahnya dan bermanfaat bagi bangsa
Indonesia.


Agus Muldya Natakusumah
IndoSolution

2 komentar:

goresan pena mengatakan...

oh teman.. tahukah...betapa muaknya aku begitu melihat berita di tv, kalo' wapres pun sampe' nonton film ini.
aduh...kenapa justru film cengeng begini? wasting time bagi mereka. apalagi merek tentu butuh pengawalan, dan confr. pers, etc. knp film yang sifatnya lebih nasionalis justru diacuhkan?
heran...

Anonim mengatakan...

bang...jgn terlalu percaya deh ma cerita sperti itu. banyak cerita film itu yg malah menyesatkan alam pikir kita tentang Islam. perhatikan baik2 deh n tolong cermati. thx.