Rabu, 04 Februari 2009

MySpace Usir 90.000 Anggota Mesum

RALEIGH, RABU — Sekitar 90.000 pelaku pelecehan seks telah diidentifikasi dan diusir dari situs jejaring sosial MySpace.

Menurut Jaksa Agung North Carolina Roy Cooper, jumlah ini hampir dua kali lipat dari perkiraan pengelola MySpace tahun lalu. Cooper pun mengaku tidak terkejut dengan angka itu.

Bersama Jaksa Agung Connecticut Richard Blumenthal, Cooper memimpin upaya untuk memastikan situs jaringan sosial aman bagi kaum muda. Selain kepada MySpace, Cooper juga meminta Facebook untuk melindungi anak-anak dan remaja. Kedua situs ini mengklaim memiliki 170 juta pengguna aktif.

"Situs-situs ini dibuat bagi kaum muda untuk berkomunikasi dengan lainnya. Predator harus diusir dari wilayah ini, tempat di mana mereka mengetahui adanya anak-anak di sana," kata Cooper. "Itulah mengapa situs jejaring sosial mempunyai tanggung jawab untuk memastikan situs mereka aman bagi anak-anak."

Jaksa agung negara bagian mendapat jaminan dari MySpace dan Facebook tahun lalu untuk menjadikan situs mereka aman. Kedua situs menerapkan sejumlah pengamanan, termasuk menemukan cara terbaik untuk memastikan umur pengguna, melarang masuknya pelaku pelecehan seks, dan membatasi pengguna usia lebih tua mencari anggota berusia di bawah 18 tahun.

Para pengelola MySpace yakin dengan teknologi yang mereka miliki mampu menemukan, mengusir, dan memblokir keanggotaan pelaku yang pernah berbuat mesum. Perusahaan itu menggunakan Sentinel SAFE, sebuah database yang diciptakan pada 2006 berisi nama-nama, diskripsi fisik, dan karakteristik teridentifikasi lainnya tentang pelaku pelecehan seks.

"Sentinel SAFE adalah solusi industri terbaik untuk memastikan para pelaku mesum ini terusir dari jejaring sosial," kata Hemanshu Nigam, kepala pejabat pengamanan MySpace, Selasa (3/2).

MySpace yang dimiliki Rupert Murdoch's News Corp memiliki 110 juta anggota aktif di seluruh dunia, sementara Facebook memiliki 61 juta pengguna aktif. Juru bicara Facebook, Barry Schnitt, juga memastikan, melindungi pengguna adalah prioritas utama.
Kompas.com



Tidak ada komentar: