Sabtu, 26 Januari 2008

SIARAN PERS : Jaringan Rakyat Tolak Konversi Minyak Tanah Ke Gas ( JARTOK )

“Menyikapi Pernyataan Gubernur Sumatera Selatan Atas aksi JARTOK yang Menolak Konversi Minyak Tanah Ke Gas secara Total”

Program Konversi Minyak tanah ke gas yang pada Bulan agustus Tahun 2007 di lakukan pertama kali di kota Metropolis Jakarta telah mengalami banyak penolakan dari warga baik itu dari alsan yang sangat teknis maupun yang bersifat Pokok. Banyak nya Protes yang dilakukan oleh masyarakat untuk menolak Program Konversi minyak Tanah Ke gas ini, ternyata tidak lah menjadikan Pemerintahan SBY-MJK mengurungkan niat nya tetapi malah memperluas daerah yang akan menerapkan Program Konversi Minyak Tanah Ke Gas....

Propinsi Sumatera selatan adalah Propinsi yang pertama di luar jawa yang akan melakukan Program Konversi minyak tanah Ke gas, hal ini dapat di buktikan Dengan telah di tanda tanganinya MOU antara Pertamina Pusat dan Propinsi Sumatera Selatan yang dalam hal ini Gubernur Sum-Sel Ir. Syahrial oesman sendiri yang melakukannya penandatangan nya. Melihat akan dilakukan nya Program Konversi Minyak tanah ke gas di propinsi Sumatera Selatan maka Jaringan Rakyat Tolak Konversi Minyak Tanah ke Gas ( JARTOK ) yang terdiri dari sanggar Belajar Mahasiswa Palembang ( SBMP) dan Urban poor Linkage Palembang ( UPLINK Palembang ) melakukan aksi bersama pada hari selasa tanggal 20 november 2007 untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemprov Sumatera selatan serta DPRD sumatera selatan,adapun tuntuan dari JARTOK yaitu :

1. Tolak Konversi Minyak tanah Ke Gas apabila Program ini di ikuti dengan menghilangkan minyak Tanah dari masyarakat ( baca: Tolak Konversi Minyak Tanah Ke Gas total )

2. Stabilkan Harga Minyak tanah di masyarakat sesuai dengan HET Rp 2.200 dan meminta pemerintah Sum-Sel tidak melakukan cara - cara refresif (Baca : pemaksaan) untuk mensukseskan Konversi minyak tanah Ke gas dengan membuat kelangkaan Minyak Tanah di masyarakat.

3. Kelola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di Sum-Sel untuk kesejahteraan Rakyat nya secara Utuh.

Massa aksi ketika berada di gedung PemProv Sum-sel, pengunjuk rasa diterima Oleh Lamhudin sebagai…… dan di DPRD sum-sel diterima oleh 2 orang wakil Komisi 3 yaitu ….., mereka menyatakan bahwa Tuntutan dari JARTOK akan di tamping terlebih dahulu akan kita bahas atau agenda kan dalam Rapat-rapat yang akan dilakukan, baik itu PemProp Sum-Sel maupun DPRD Sum-Sel. Di tempat terpisah ketika pihak dari media baik elektronik maupun cetak mengkonfirmasi kepada Gubernur sumatera selatan Ir.syahrial Oesman soal tanggapan aksi yang dilakukan JARTOK yang menolak konversi minyak tanah ke gas maka Ir. Syahrial oesman sebagai Gubernur Sumatera Selatan menyatakan bahwa “ Bagi masyarakat di satu daerah yang melakukan Demontrasi menolak program Konversi minyak Tanah ke Gas maka masyarakat tersebut atau daerah tersebut tidak akan dibagikan Kompor Gas gratis “ (sumber : Dari berbagai media cetak lokal ,21 november 2007 ).membaca dan mendengar pernyataan tersebut kami dari Jaringan Rakyat Tolak Konversi Minyak Tanah ke Gas menyatakan :

1. Menyesalkan pernyataan Gubernur sumatera selatan Ir. syahrial Oesman seperti tersebut diatas terhadap tuntutan Aksi dari JARTOK karena menurut penilaian kami tidaklah pantas seorang pemimpin Daerah menyatakan hal tersebut apalagi Umum mengetahui bahwa Ir. syahrial Oesman akan ikut kembali bertarung dalam PILKADA Sum-Sel tahun periode 2009-2013 dan hal ini sangat bertolak belakang dengan medali DEMOKRASI yang di terima oleh bangsa Indonesia melalui presiden susilo bambang yudoyono dari Pemimpin IAPC Ben Goddard pada tanggal 12 November 2007 di Nusa Dua Propinsi Bali.

2. Meminta kepada Pemerintah Sumatera Selatan dan DPRD Propinsi Sumatera Selatan untuk dapat merealisasikan segala Tuntutan Aksi dari JARTOK pada tanggal 20 november 2007.

3. Tegakan Demokrasi sejati di Sumatera Selatan Pada Khususnya dan Indonesia Pada Umumnya.

Palembang, 24 November 2007

Jaringan Rakyat Tolak Konversi Minyak Tanah Ke Gas

( JARTOK )

( SBMP,UPLINK Palembang )

Hadi Jatmiko

Koordinator Aksi

1 komentar:

WALHI sumsel mengatakan...

Kasian deh loh.....